Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis hasil investigasi
teranyar soal insiden di Konsulat AS di Benghazi, Libya. Hasil investigasi
menyebutkan, Dubes AS untuk Libya Christopher Steven yang tewas dalam insiden
tersebut meninggal karena sesak nafas.
Dalam dokumen
yang diserahkan kepada Kongres AS, Rabu (10/10) itu disebutkan, serangan
tersebut tidak terjadi secara spontan melainkan direncanakan secara
terorganisir. Serangan tersebut dilakukan oleh beberapa kelompok orang
menggunakan persenjataan berat seperti senapan mesin, granat luncur (granat
dengan peluncur roket) dan mortir yang sanggup menjangkau target dari jarak
lebih dari satu mil.
Pejabat
keamanan regional AS di Libya, Eric Nordstrom mengatakan, pihaknya telah
mencium adanya serangan tersebut beberapa pekan insiden tersebut. Pihaknya juga
telah meminta peningkatan keamanan di konsulat-konsulat AS di Libya, namun
permintaan tersebut ditolak.
Dalam laporan
investigasi, ia juga melampirkan 230 insiden keamanan di Libya antara Juni 2011
hingga Juli 2012 yang mengincar warga AS. "Telah terjadi sejumlah insiden
yang menargetkan misi diplomatik dan menunjukkan ketidakmampuan pemerintahan
Libya untuk mengamankan dan melindungi misi diplomatik tersebut," kata
Nordstrom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar